Sangkalan:
Tulisan ini merupakan bagian dari tulisan-tulisan berikutnya yang merangkum Sejarah SLiMS serta perkembangannya, utamanya yang disampaikan oleh para Pengembang SLiMS (esp. founding fathers). Tulisan-tulisan yang disampaikan biasanya dikutip dari media sosial yang diikuti oleh para Pengembang SLiMS. Selamat menikmati.
Sumber tulisan: dari Grup WhatsApp Komunitas Pengguna SLiMS dikutip pada tanggal 17 April 2020
Tulisan:
Jika ada yg penasaran, pada acara inilah SLiMS dirilis ke publik pertama kali. Saya dan Mas Arie Nugraha yg jaga stan dan ngasih brosur mengenalkan SLiMS. Pertama kali juga kopdar dengan mas Purwoko dan mas Heri Abi. 2007-2020, sudah hampir 13 tahun dan alhamdulillah SLiMS terus aktif dikembangkan.*
Dokumentasi video dalam bentuk liputan profil dan wawancara studio Bapak Literasi Indonesia, alm. mbah Dauzan Farook yang mengelola Mabulir (Majalah dan Buku Bergilir), sebuah konsep distribusi dan rotasi buku yang beliau sebut multilevel reading. Dengan pusat aktivitas perpustakaan komunitas-nya di daerah Kauman, Yogyakarta, beliau membina 500 kelompok membaca di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Mbah Dauzan meninggal 6 Oktober 2007 di usia 82 tahun. Dua bulan setelah meninggalnya, para pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia mengapresiasi dedikasi beliau dengan mengadakan Festival Literasi Indonesia yang pertama pada 6-9 Desember 2007 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, kampus UGM, Yogyakarta.
Saat berlangsungnya festival, para pegiat literasi menyematkan beliau sebagai Bapak Literasi Indonesia sebagai bentuk penghargaan atas apa yang dilakukan mbah Dauzan sepanjang hidupnya hingga di akhir hayatnya. Video ini diproduksi oleh TransTV tahun 2004. [Perkumpulan Literasi Indonesia @literacies_id]**
Video dokumentasi:
Keterangan:
* (Bagian ini ditulis oleh Hendro Wicaksono)
** (Bagian ini ditulis oleh Wien Muldian)
Gambar pada header diambil dari:
https://www.cjh.org/historymatters/images/history-matters-two-tier.jpg